[Jawa Pos] - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menolak berpolemik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal data kemiskinan dalam iklan layanan masyarakatnya. Wiranto menegaskan, iklan itu tidak berpretensi untuk black campaign atas kinerja pemerintah.
"Saya dapatkan angka itu dari lembaga resmi internasional, bukan mengarang sendiri. Kita tidak usah perdebatkan angka kemiskinan versi BPS dan Bank Dunia. Faktanya, apakah benar sudah tidak ada rakyat yang miskin?" ujar mantan panglima TNI itu dalam bakti sosial memperingati ulang tahun pertama Hanura di Pasar Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin (21/12).
Bersama ratusan tokoh DPP Hanura, Wiranto menyapu halaman Pasar Kebon Pala. Wiranto juga meninjau pengobatan masal yang dilakukan kader DPD Hanura DKI Jakarta di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Wiranto membantah data kemiskinan dalam iklan layanan masyarakat yang ditayangkan sejumlah media elektronik itu dilakukan untuk mendiskreditkan SBY. Dia menggunakan data versi Bank Dunia sebagai pembanding data angka kemiskinan dari Badan Pusat Statistik yang digunakan pemerintah.
"Kemiskinan itu kan bukan hanya kinerja SBY, tapi kinerja akumulatif pemerintahan-pemerintahan sejak republik ini berdiri. Data lembaga internasional dipakai karena kita masih butuh bantuan lembaga internasional," terangnya.
Pencekalan Sjamsul Nursalim Menimbulkan Ketidakpastian Hukum
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar